Pria berperan sebagai pengganti ibu di rumah sepertinya sudah bukan hal yang aneh. Alasannya bermacam-macam, bisa jadi karena menganggur, sedang mencari pekerjaan atau bekerja di rumah.
Apakah ini adalah hal baik? Tampaknya ini adalah hal yang berakibat buruk bagi pernikahan. Pasalnya, salah satu penelitian mengatakan bahwa pria yang menganggur atau tinggal di rumah karena tak memiliki pekerjaan atau memiliki pekerjaan yang tidak layak cenderung mudah berselingkuh.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Stanford's Michelle R. Clayman Institute for Gender Research menunjukkan bahwa semakin besar ketergantungan seorang pria pada istrinya secara ekonomi, maka semakin besar juga kemungkinan dia berselingkuh.
Christin Munch, ketua peneliti, menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh hilangnya peran pria sebagai pengayom keluarga dan sebagai pencari nafkah.
"Peran sebagai pencari nafkah memberikan kesan maskulin pada pria yang sudah menikah. Bergantung pada istri dalam hal ekonomi bisa membuat maskulinitas mereka terancam," jelas Munch, seperti dilansir oleh Huffington Post (08/09).
"Seks adalah salah satu cara untuk menunjukkan kejantanan. Sehingga berselingkuh dan memiliki wanita lain bisa jadi salah satu cara untuk mengembalikan kesan maskulin pria bagi diri mereka sendiri," tambahnya.
Meski bagi wanita melihat suami menjaga anak bisa jadi satu hal yang manis, namun menjaga anak dan mengurus rumah tidak membuat pria merasa sebagai pria sejati. Bagi mereka harga diri didapatkan dari bekerja, mendapatkan uang, dan mengayomi keluarga.
Namun ini bisa berbeda bagi pria yang memang memilih untuk tinggal di rumah. Misalkan ketika pria membuka sebuah usaha di rumah mereka atau bisa bekerja jarak jauh.
Memilih untuk tinggal di rumah tidak membuat pria kehilangan harga diri dan efek maskulinitas pada dirinya, karena dia masih bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
(tm) Sumber
Posting Komentar