Pekanbaru Buku pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) untuk SD di Pekanbaru diprotes orangtua siswa. Buku tersebut dinilai terlalu vulgar dalam membahas alat kelamin. Buku setebal 142 halaman tersebut Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Bagian sampul bergambar dua bocah tengah bermain bola.
Para ortu siswa menilai buku itu tak layak dibaca anak-anak. Dalam bagian bertopik "Menjaga Alat Kebersihan Reproduksi" muncul pertanyaan-pertanyaan diantaranya "Apa nama alat kelamin pria?", "Apa nama alat kelamin wanita?" "Sperma dikeluarkan alat kelamin apa?" "Jika pria dan wanita berhubungan, reaksi apa yang terjadi pada wanita?"
Informasi yang dihimpun, buku yang ditulis oleh Dadan Heriana dan Giru Ferianti ini diedarkan Dinas Pendidikan Pemkot Pekanbaru. Kepala Sekolah, SDN 155, Syafri Effendi membenarkan adanya buku tersebut. Informasi itu diterima setelah seorang orangtua siswa protes dan menganggap bahasanya tidak layak dibaca siswa SD. "Namun sekarang kami menarik buku tersebut. Kami menilai secara psikologi memang belum layak materi dan bahasanya untuk anak SD," kata Effendi kepada wartawan, Jl Amilin, Sukajadi Pekanbaru, Rabu (26/9/2012).
Kabarnya, buku ini juga sudah beredar di sejumlah SD lainnya. Setelah adanya protes, belakangan para guru memeriksa kembali isi buku tersebut. Buku ini akan ditarik dari seluruh sekolah yang sudah terlanjur menerima.
Posting Komentar